Latar Belakang

Era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi merupakan dua hal yang sangat mempengaruhi lingkungan bisnis. Hal yang pertama mempercepat terjadinya liberalisasi perdagangan dan investasi dan yang kedua menyebabkan dunia tanpa batas sehingga informasi dapat diakses dengan mudah dan serentak. Akibat hal tersebut, persaingan terjadi di mana mana dan berlangsung sangat cepat dan keras. Lingkungan bisnis berubah dengan cepat dan bersifat turbelen dan komptetitif. Organisasi Perusahaan yang tidak merespon perubahan lingkungan akan mengalami kerugian yaitu kalah bersaing dipasar. Maka dari itu Manajemen Strategi sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan dan

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

  • Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
  • Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Konsep Manajemen Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut.

Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, “Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan”.

Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll.

Kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer’ pada jaman demokrasi Athena.

Konsep Dasar

Di era globalisasi berdampak pada hampir semua keputusan strategis. Misalnya Internet telah mengubah hakikat pembelian dan penjualan di hampir semua industri, serta telah mengubah secara mendasar perekonomian dan bisnis setiap industri di seluruh dunia. E-Commerce telah menjadi suatu alat manajemen strategis penting sudah merasuk kedesa-desa. Lingkungan hidup telah menjadi suatu isu strategis yang penting sudah merambah kedesa-desa yang masih perawan.

Manajemen Strategis adalah tentang bagaimana mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan definisinya sebagai Ilmu pengetahuan dan seni perumusan dalam menerapkan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan suatu Organisasi untuk mencapai tujuannya telah menimbulkan Istilah ” Manajemen Strategis” yang bersinonim dengan ” Perencanaan Strategis” namun Manajemen strategis: lebih sering digunakan didalam dunia akademis, sedangkan perencanaan strategis lebih sering digunakan didalam dunia bisnis.

Manajemen strategis mengacu pada : perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Sedangkan perencanaan strategis mengacu pada:perumusan strategi

Secara bertahap Manajemen Strategik dikembangkan dalam (a) Tahap I Perumusan strategi meliputi Visi dan Misi, Peluang dan Tantangan, Kekuatan dan Kelemahan, Saaran Jangka Panjang, Strategi Alternatif, Pemilihan Strategi (b) Tahap II Implementasi strategi meliputi Sasaran Tahunan, Kebijakan, Motivasi Karyawan, Alokasi Sumber Daya (c) Tahap III Evaluasi strategi meliputi Peninjauan Internal dan Eksternal, Mengukur Kinerja, Tindakan Perbaikan

Analisa Kompetensi

Ada istilah yang memegang peranan dalam Manajemen Strategis dimana Perencana strategi adalah Istilah Kunci dalam Manajemen Strategis. Perencana ini menciptakan Pernyataan visi, Pernyataan misi, Peluang dan Ancaman Eksternal, Kelemahan dan Kekuatan internal, Tujuan jangka panjang, Strategi, Sasaran Tahunan dan Kebijakan. Perencana strategi :ini pada umumnya pada manajemen tingkat tinggi  dimana berkompeten dalam membantu Organisasi mengumpulkan, meneliti, dan mengorganisir informasi, melacakkecenderungan industri yang kompetitif, mengembangkan model peramalan serta mengevaluasi kinerja divisi.

Selanjutnya perencana strategi ini berkompeten dalam membuat Pernyataan Visi yang merupakan jawaban atas pertanyaan : ” Kita ingin menjadi apa?”. Ini adalah langkah pertama didalam perencanaan strategis yang seringkali dirumuskan sebagai kalimat tunggal. Contoh yang umik ” Visi kita adalah merawat visi anda.” (Stokes Eye Clinic, Florence, South Carolina)

Perencana strategi berkompeten dalam Organisasi tentang Peluang dan Ancaman Eksternal : yang skalanya di luar kendali dari suatu Organisasi. Contohnya adalah Ekonomi Sosial Budaya Demografis Lingkungan Politis Bidang pemerintahan Teknologi Kecenderungan peristiwa dan kompetisi .

Perencana strategi berkompeten dalam Kekuatan dan Kelemahan Internal : Umumnya berupa aktivitas yang dapat diawasi dan dilakukan dengan baik atau kurang baik sehubungan dengan pesaing. Berdasarkan analisa aktivitas fungsional didalam UKM didapati kegiatan pokok yaitu Manajemen, Pemasaran, Keuangan/Akuntansi, Produksi/Operasi, Riset dan pengembangan, Sistim informasi komputer. Organisasi UKM bekerja keras untuk mengejar strategi yang berperan besar dalam menghimpun kekuatan dan memperbaiki kelemahan

Perencana strategi berkompeten dalam Tujuan Jangka Panjang berupa hasil yang dicapai didalam mengejar misi Organisasi UKM itu.Karena batasan waktunya adalah lebih dari satu tahun maka yang dikelola adalah : Arah Kebijakan Umum, Bantuan didalam evaluasi,Menciptakan sinergi, Menyingkap prioritas, Memusatkan koordinasi serta menyediakan basis untuk manajemen yang efektif.

Tentu saja perencana strategi berkompeten dalam Strategi itu sendiri yang merupakan tindakan potensial yang memerlukan keputusan manajemen puncak dan sejumlah yang besar sumber daya UKM. Dimana mekanisme tujuan jangka panjang direalisir sebagai perluasan geografis, penganeka ragaman, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestiture, likwidasi, serta usaha patungan

Perencana strategi berkompeten dalam penetapan Sasaran Tahunan : yang merupakan patokan jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai Tujuan jangka panjang yang merupakan basis alokasi sumber daya dan dijabarkan pada UKM dan bagian, serta tingkat fungsional. Hal ini dinyatakan dalam bentuk pemenuhan dari kegiatan pokok yaitu Manajemen, Pemasaran, Keuangan/Akuntansi, Produksi/Operasi, Riset dan pengembangan, Sistim informasi komputer. Organisasi UKMbekerja keras untuk mengejar strategi yang berperan besar dalam menghimpun kekuatan dan memperbaiki kelemahan tiap tahun.

Perencana strategi berkompeten dalam penetapan Kebijakan, hal inipenting didalam pelaksanaan strategi dalam arti Sasaran Tahunan yang akan dicapai antara lain memandu ke pengambilan keputusan dan mengarahkan situasi yan berulang. Dimapankan pada tingkat UKM, bagian atau tingkat fungsional serta mengijinkan konsistensi & koordinasi didalam dan antar departemen dalam Organisasi UKM.

Kontribusi terhadap Ketahanan Ekonomi Desa

Keuntungan Menyeluruh dari Manajemen Strategis secara Proaktif maupun Reaktif mengawali dan mempengaruhi aktivitas dan membantu membentuk masa depan UKM. Keuntungan Utamanya dalah Merumuskan strategi lebih baik secara sistematis, logis, dan pendekatan masuk akal dimana komunikasi adalah kunci sukses manajemen strategis

Kontribusi berupa Keuntungan Finansial sehingga Desa lebih sukses dan menguntungkan berupa peningkatan penjualan, profitabilitas, dan produktivitas. Didapati UKM berkinerja Tinggi dengan perencanaan sistematis menghadapi fluktuasi lingkungan internal dan eksternal

Kontribusi Keuntungan Nonfinansial ekonomi desa : adalah dapat meningkatkan kesadaran dari ancaman eksternal. Pemahaman terhadap strategi pesaing. Produktivitas karyawan yang ditingkatkan, mengurangi perlawanan untuk berubah, hubungan kinerja-penghargaan yang bersih, patuh dan disiplin kepada UKM serta perubahan pandangan sebagai kesempatan.

Mengapa sebagian UKM tidak melakukan perencanaan strategis ?. Hal ini dikarenakan : struktur penghargaan yang lemah, kegiatan yang insidental tidak tahan lama, pemborosan waktu yang terlalu mahal dalam keengganan dan kurang mengerti kesuksesan karena takut gagal dalam kepercayaan berlebih atas akibat pengalaman tidak baik ( contoh : krisis, inflasi, fluktuasi dolar, kenaikan BBM , dll)    . Terlau besarnya kepentingan diri karena ketakutan terhadap yang tak dikenal serta kecurigaan.

Perangkap sehingga terjadi penghindaran dari Perencanaan strategis antara lain penggunaan hak untuk memperoleh kendali diatas keputusan & sumber daya, bekerja hanya untuk mencukupi kebutuhan aturan, bergerak tergesa-gesa dari misi ke perumusan strategi, Kurang komunikasi ke karyawan, Keputusan intuitif yang bertentangan dengan rencana formal, Manajemen puncak tidak mendukung proses, Kurang menggunakan ukuran standard dalam kinerja, Mendelegasikan ke ” perencana” vs keterlibatan para manajer, Kekurangan untuk melibatkan personil kunci, Kekurangan untuk menciptakan lingkungan kolaboratif, Serat Formalitas yang kaku terhadap fleksibilitas dan kreativitas

Etika Bisnis & Perencanaan Strategis merupakan Pedoman Manajemen Strategi yang efektif yang memandu pengambilan keputusan dan perilaku. Etika bisnis yang baik adalah suatu prasyarat untuk baiknya manajemen strategis. Etika yang baik adalah hanya bisnis yang baik. Perencana strategi yang bertanggung jawab untuk prinsip dengan etis tinggi karena semua proses strategis mempunyai percabangan etis. Kode etik formal diterapkan pada banyak bisnis. Keamanan pribadi pada Internet muncul sebagai isu etis dari proporsi yang tak terukur

Tindakan bisnis tidak pantas yang selalu dilakukan meliputi Iklan yang menyesatkan , Label yang menyesatkan, Kejahatan lingkungan, Layanan keselamatan produk yang buruk, Rekening tagihan yang berlapis, Orang dalam yang berdagang, Pembuangan produk cacat ke pasar asing

Hakikat Persaiangan Antar Daerah : Bila UKM sudah sedemikian besarnya dengan melakukan bisnis keluar perbatasan , terjadi UKM antar wilayah antar daerah, UKM induk. Daerah yang menjadi penyelenggara mengalami implementasi strategi lebih sulit karena perbedaan budaya serta Norma-Norma, nilai-nilai, etika kerja antar daerah yang berbeda.

Keuntungan Operasi Antar Daerah adalah dapat Menyerap kapasitas yang berlebih. Mengurangi biaya per unit. Fasilitas produksi yang rendah. Biaya tenaga kerja yang lebih rendah. Intensitas kompetisi lebih sedikit. Tarif yang dikurangi, pajak yang lebih rendah maupun subsidi bila ada. Iklim Politik yang baik. Skala Ekonomi

Kerugian Operasi Antar Daerah adalah Kesulitan komunikasi antar cabang dan induk. Berdasarkan kekuatan politis, sosial, bahasa, demografis, dan kekuatan kompetitif serta fanatisme putra daerah. Basis pesaing luar daerah bisa jadi taksiran kekuatan terlalu rendah atau taksiran kelemahan terlalu tinggi

Meta Keywords :

Sasaran Tahunan Etika Bisnis Kode etik E-Commerce Pemberdayaan Lingkungan Peluang eksternal Ancaman Proses Manajemen Strategik Strategi Perencana Evaluasi Perumusan Kekuatan internal Kelemahan Intuisi Tujuan jangka panjang Pernyataan misi Kebijakan Model Visi Negara penyelenggara UKM anatardaerah Perencanaan antarwilayah

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *