Model Organisasi

Model organisasi yang berhasil diidentifikasi peneliti dari hasil penelitian juga ada tiga macam, yaitu The Partner Model, The Platform Model, dan The Scalable Model. The Partner Model bertujuan untuk menjamin fungsi/unit TI sebagai partisipan aktif dan langsung dalam kolaborasinya dengan eksekutif bisnis untuk mewujudkan inovasi bisnis melalui TI. The Platform Model bertujuan untuk menjamin agar fungsi/unit TI menyediakan aset, pelayanan, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk kemunculan inovasi bisnis dalam organisasi. The Scalable Model bertujuan untuk memaksimalkan fleksibilitas sumberdaya manusia orgnanisasi, sehingga mendukung perkembangan fungsi TI seiring dengan kebutuhan bisnis. Pada Partner Model, TI merupakan katalis bagi inovasi di organisasi. Model ini terfokus pada innovation network (dari prinsip kedua) dan tiga proses pembentukan nilai, yaitu value innovation, relationship management, dan financial management (dari prinsip ketiga). Model ini sesuai dengan organisasi yang ingin meningkatkan inovasi bisnis melalui TI, namun eksekutif bisnis organisasi tersebut kurang memahami TI. Model ini juga cocok pada organisasi yang memiliki banyak divisi yang beroperasi dalam proses bisnis yang berhubungan dan membutuhkan sinergi antra divisi melalui inovasi berbasi TI (misalnya dalam CRM, SCM, dan penawaran produk dan jasa antar divisi), dan organisasi yang memiliki kepemimpinan TI yang kuat serta kredibel. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi pada Partner Model:

Gambar 2. The Partner Model

Pada Platform Model, TI tidak diharapkan untuk aktif berkolaborasi dalam inovasi bisnis. Dalam model ini prinsip ko-evolusi terjadi melalui tindakan para account manager. Para account manager berkolaborasi dengan eksekutif unit bisnis dalam mengarahkan kemampuan TI kepada pengembangan kemampuan unit bisnis dan mengidentifikasi kemampuan TI yang diperlukan untuk kesempatan bisnis yang akan datang. Model ini menggunakan ketiga prinsip yang dijelaskan sebelumnya. Pertama adalah prinsip ko-evolusi, dimana account manager dan eksekutif perusahaan bertanggung jawab terhadap ko-evolusi bisnis dan kemampuan TI. Prinsip yang kedua adalah partnership networks, dimana model ini fokus kepada sourcing dan innovation networks. Innovation network dibangun melalui interaksi antara account manager dan eksekutif perusahaan. Prinsip ketiga adalah value-creating processes, yaitu dengan mengelola proses manajemen infrastruktur, delivery solusi, services provisioning, manajemen finansial, perencanaan strategis, dan human capital management. Model ini cocok untuk organisasi di mana TI diharapkan menyediakan infrastruktur dan alat untuk memungkinkan munculnya inovasi bisnis. Fungsi TI diharapkan unggul dalam hal infrastruktur dan pelayanan, serta cepat menghasilkan solusi TI. Model ini paling tepat untuk perusahaan besar dan global dengan berbagai jalur bisnis yang berbeda, di mana setiap unit memiliki kebutuhan inovasi TI yang unik. Model ini juga tepat untuk perusahaan dengan eksekutif bisnis yang memahami TI. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi pada Platform Model:

Gambar 3. The Platform Model

Sedangkan Scalable Model cocok ketika TI dipandang sebagai elemen penting dari inovasi bisnis, dan strategi perusahaan dibangun sekitar fleksibilitas. Model ini dirancang untuk memungkinkan staffing yang fleksibel dan menekankan kemampuan fungsi TI untuk menyesuaikan perkembangan bisnis. Model ini juga menggunakan ketiga prinsip untuk mengelola fungsi TI organisasi. Prinsip pertama adalah ko-evolusi, dimana senior IT executive perusahaan ditugaskan pada bidang proses, bisnis, dan geografis, serta bertanggung jawab terhadap aktivitas TI pada area masing-masing. Struktur ini memfasilitasi proses ko-evolusi dengan memungkinkan kemampuan bisnis perusahaan dibentuk melalui kemampuan TI, sementara investasi TI dipengaruhi oleh kebutuhan unit bisnis. Prinsip kedua adalah relationship networks, dimana delivery solusi diatur melalui hubungan dengan external partner. Sedangkan untuk prinsip ketiga, yaitu value-creating processes, proses pembentukan nilai perusahaan diatur secara terpisah, terkadang dengan bantuan external partner. Proses service provisioning diatur oleh unit yang berada dalam unit TI perusahaan. Proses pengelolaan human capital dibangun dengan penambahan kemampuan yang difokuskan pada skill TI. Model scalable memungkinkan perusahaan pada industri yang sifatnya siklik atau musiman untuk memperoleh fleksibilitas yang lebih baik. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi pada Scalable Model:

Gambar 4. The Scalable Model

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *