Latar Belakang
Peran Pendidikan di era globalisasi seperti sekarang ini sangatlah penting.dan persaingan dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi dewasa ini semakin berat. Setiap perguruan tinggi dituntut untuk memiliki suatu nilai tambah untuk bisa memenangkan persaingan dengan perguruan tinggi lain. Salah satu nilai tambah itu adalah dengan memberikan kepuasan kepada Mahasiswa dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan disegala bidang. Salah satu cara peningkatan kualitas itu adalah mengganti layananan administrasi dari manual menjadi online
Karena dengan cara manual dirasakan mempunyai banyak kelemahan sehingga menjadi kelemahan dari perguruan tinggi dalam usaha meningkatkan kepuasaan mahasiswanya. Diharapkan Binusmaya ini memberikan kontribusi kepada Mahasiswa sesuai dengan harapan.
Sejarah
Universitas Bina Nusantara pada awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan komputer Modern Computer Course yang didirikan pada 21 Oktober 1974. Seiring dengan perkembangan, Modern Computer Course kemudian berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada 1 Juli 1981. Akademi ini menawarkan pendidikan manajemen informatika dan teknik informatika. Tiga tahun kemudian pada 13 Juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Pada 1 Juli 1985, AMIK membuka kursus di bidang komputerisasi akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada 21 September 1985.
AMIK mendapatkan penghargaan akademi komputer terbaik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Maret 1986. AMIK Bina Nusantara kemudian membentuk STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara pada 1 Juli 1986. Institusi ini kemudian menawarkan program studi sarjana (S1) di bidang manajemen informatika dan teknik informatika.
Pada 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara membentuk satu institusi pendidikan yang menawarkan program studi diploma (D3) dan strata 1 (S1). STMIK Bina Nusantara memperoleh status disamakan untuk semua program studi pada 18 Maret 1992. STMIK Bina Nusantara kemudian membuka program studi pascasarjana manajemen sistem informasi, pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993.
Universitas Bina Nusantara kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996. STMIK Bina Nusantara kemudian bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998.
Pendiri
Bina Nusantara didirikan oleh:
- Joseph Wibowo (21 Oktober 1918 – 15 Juli 2001). Penghargaan yang didapat antara lain Anugerah Bintang Gerilya Sultan Yogyakarta (1950) dan Anugerah Bintang Veteran (1996).
- Th. Widia Soerjaningsih (19 Oktober 1950 – 24 Desember 2004). Penghargaan yang didapat antara lain Famous Business Woman dari Majalah SWA dan MarkPlus (2002).
Ruang Lingkup
Penerapan sistem mutu ISO 90001 didalam peningkatan kualitas Layanan admintrasi dari manual menjadi online hanya di berkaitan dengan proses disain kurikullum, materi kuliah dan operasional perkuliahan, pengajaran dan penelitian pada program pendidikan D3,S1, dan S2
Ciri – ciri Binusian
© Memiliki kematangan emosional dan intelektual
© Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dalam menjalankan tugas dan baktinya
© Kreatif, komunikatif dan siap memimpin perubahan bila dipandang perlu
© Siap berkompetisi secara global
© Memiliki budaya mutu, nilai – nilai dan ethos kerja Binusian
© Memiliki Learning Habbit
Sebagai Binusian yang Smart and Good kita harus menunjukkan kompetensi dan kepribadian melalui prilaku yang baik, memiliki jati diri dan mampu memilih yang baik dalam lingkungan yang beraneka alternative serta dapat beradaptasi dalam kehidupan yang beragam dan cepat berubah untuk menjadi warga dunia yang penuh dengan tanggung jawab
Budaya Mutu Binusian
© Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa (Trust in God),
suatu keyakinan bahwa Tuhan senantiasa akan menjaga dan mendampingi kita dalam suka dan duka sehingga kita perlu selalu bersyukur pada Nya.
© Perbaikan menerus (Continuous Improvement)
suatu usaha tiada henti untuk membuat hari esok lebih baik dari hari ini maupun kemarin. Sebuah semangat pantang menyerah bila menghadapi hambatan atau kegagalan
© Penggunaan tolak ukur atau panutan (Benchmarking)
suatu usaha siap belajar terus dari orang atau organisasi lain yang dianggap lebih baik sebuah usaha untuk siap mengamati belajar serta mencoba termasuk berani bertanya dan mendengarkan apa yang perlu dilakukan serta senantiasa mencari peluang yang ada
© Ketuntasan (Sense of closure)
suatu usaha yang tekun dan konsisten yang berani mengakhiri rencana yang sudah diputuskan karena ini merupakan kunci tercapainya sukses
© Kekeluargaan dan kebersamaan (Sense of belonging)
suatu usaha untuk bekerjasama serta berkomunikasi dengan orang lain melalui kerjasama team (teamwork)
Nilai – nilai Binusian
Semangat dan jiwa Binusian akan seiring dan sejalan dengan perilaku yang bernafaskan kepada nilai nilai
Konsisten dan komitmen
Bentuk perilaku yang senantiasa setia pada janji dan rencana yang telah diputuskan
Egaliter
Bentuk perilaku yang menunjukkan sikap rendah hati dan tidak menyombongkan diri atas jabatan atau posisi yang telah dicapai
Jujur
Bentuk perilaku yang berani mengakui kesalahan, berani mengatakan yang sebenarnya termasuk dapat mengakui dan menghormati hak serta milik orang lain
Terbuka
Suatu semangat untuk memberitahu secara logical dan rasional tentang informasi yang dibutuhkan apa adanya tergantung hak dan wewenangnya dengan tetap berusaha menjaga keseimbangan yang ada antara lain pertimbangan yang perlu dilakukan dengan memperhatikan tempat waktu dan lingkungan serta kondisi dari pihak yang diajak bicara, kode etik profesi/etika moral/etika social serta kematangan/kedewasaan penerima informasi. Dasar dari keterbukaan adalah bertanggung jawab, mempunyai niat positif dan tidak menyulitkan pihak lain, membela kepentingan yang lebih besar.
Adil
Suatu semangat untuk berusaha memperlakukan pihak lain secara sama, tanpa membeda‐bedakan jenis kelamin, ras, agama, umur dan sebagainya. Dimana penerapannya perlu didekati dengan berpedoman pada hati nurani.
Peduli
Suatu nilai yang dikembangkan terkait dengan budaya mutu “Sense of Belonging”, rasa memiliki termasuk rasa satu keluarga. Suatu tekad untuk siap membantu dimana perlu meskipun tidak diminta atau bukan kewajibannya.
Berani dan bertanggung jawab
Dua kata yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk tidak diartikan lain. Kata Berani saja dapat diartikan sebagai berani yang bisa sewenang‐wenang. Berani & bertanggung jawab, adalah semangat untuk berani membela kebenaran, sekalipun dirinya mendapat ancaman.
Ethos Kerja Binusian
Semangat Budaya Mutu dan nilai nilai hendaknya juga sejalan dan lahir melalui pelaksanaan Ethos kerja Binusian yaitu
© Memberi teladan dan komitmen
© Saling menghormati dan menghargai
© Berkomunikasi dengan baik
© Memberikan nilai apa adanya
© Melakukan perubahan yang lebih baik
© Belajar terus menerus Continuous learning
Semboyan Universitas Bina Nusantara
“Membangun masa depan bangsa melalui Ilmu Pengetahuan dan teknologi”
Arti nama Bina Nusantara
Meningkatkan Sumber Daya Manusia diseluruh wilayah Nusantara
Universitas Bina Nusantara melambangkan visi misi untuk menajdi Perguruan Tinggi yang siap berkompetisi dan beradaptasi terhadap perubahan global
Visi
“A world-class university in continuous pursuit of innovation and enterprise”
World Class
Graduates of UBINUS will be accepted in the global market and environment through the highest level of education excellence encompassing teaching, learning and applied research·
Knowledge Institution
A university characterized by the utilization of evolving knowledge to create economic value through its distinctive competence
Innovation
The economically successful introduction and application of new and existing scientific knowledge and teaching-learning process for practical purposes in order to create superior stakeholder value
Enterprise
Innovative business practices relating to an individual or organization’s capability to drive positive changes in the global market and environment
Misi
Commits to deliver excellence in education and research for the global community by Providing a learning experience that encourages and rewards innovation
Applying an international standard teaching learning process and environment
Life long globally oriented journesy through student centered learning
Vibrant learning environment that places greater emphasis on development intellectual curiosity,
exploration and the spirit of enterprise
Superior academic quality that inspires, challenges, and develops skills & values that enables stakeholders to reach their fullest potential
Excellent and unparalleled service at every touch point
Creating high impact applied knowledge
Constructive contribution and effective dissemination to the universal body of knowledge that is relevant to stakeholders current needs & emerging trends in line with the spirit of entreprise
Pursuing a positive contribution to the quality of life
Achieving success through the betterment of peoples lives by discovering potential and developing high ethical values
Contributing to outstanding leadership
Becoming a role-model university in the creation of new opportunities
Moving towards the future by influencing others to reach shared purposes
Leading corporate entrepreneurship
Innovative and successful creation of business opportunities to enchance competitive advantage and strategic renewal
Sertifikasi
Sertifikasi ISO 9001 BINUS UNIVERSITY juga menerapkan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa, pengembangan kurikulum internasional dengan mitra internasional dan industri, serta terus mengukur dan meningkatkan kualitas. Tak heran pada 17 November 1997, BINUS UNIVERSITY meraih Sertifikat ISO 9001, yakni pengakuan dasar dari mutu internasional, karena kontribusi dan penerapan Sistem Manajemen Kualitas pada perancangan kurikulum dan materi perkuliahan, proses perkuliahan, pengajaran, dan penelitian. Sistem Manajemen Kualitas ini sukses ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada 13 November 2001. Dengan begitu, BINUS UNIVERSITY adalah universitas pertama di Indonesia yang meraih Sertifikasi ISO 9001.
Implementasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
Rencana merupakan jembatan penghubung antara posisi kita sekarang dengan posisi keadaan yang kita inginkan. Melalui perencanaan manajemen mengkoordinasikan upaya mempersiapkan perubahan dan mengelola perkembangan. Perencanan yang baik melibatkan seni membuat hal yang sulit menajdi sederhana sehingga dapat mewujudkan segala sesuatu menjadi mungkin. Tahap yang harus dilalui dalam penerapan sistem mutu ISO 9000 :
Langkah pertama yang perlu dilakukan bagi sebuah institusi yang ingin menerapkan sistem mutu adalah mendapatkan komitmen dari pimpinan puncak. Setelah itu ditentukan seberapa luas penerapan tersebut akan dilaksanakan. Jika penerapan akan dilanjutkan sampai pada pengajuan sertifikat ISO 9001 akan mempengaruhi biaya dan jangka waktu yang akan dilaksanakan
Tahap ini merupakan tahap yang paling panjang dan paling menyita waktu, terutama dalam menyusun manual mutu, prosedur sistem (yang lebih disering disebut prosedur tetap atau Standar Operation Procedure (SOP) dan instruksi kerja serta dokumen lainnya. Sebelum tim mulai menuliskan sesuatu perlu diberikan pelatihan penulisan dokumen sistem mutu. Dengan bekal pengetahuan dari pelatihan tersebut. Tim mulai mendata proses mana saja yang termasuk dalam lingkup ISO dan bagaimana kelengkapan dokumentasi proses tersebut dibandingkan dengan standar ISO. Penulisan dokumen sistem mutu dimulai dari penulisan manual mutu hingga formulir. Segera setelah kebijakan mutu ditetapkan perlu disebarluaskan ke seluruh personil di perguruan tingii yang bersangkutan. Penulisan tiap SOP sebaiknya disusun oleh orang orang yang terlihat langsung dalam proses tersebut.
Setelah dokumen sistem mutu selesai dibuat, selanjutnya adalah penerapan dalam aktivitas kerja sehari hari. Agar tidak terjadi kesimpang siuran SOP hendaknya diajarkan kepada setiap personil melalui kepada bagian masing masing. Sebelum prosedur sistem mutu tersebut ditetapkan. Yang perlu ditekankan adalah bahwa mutu tidak dapat diinspeksi dari produk akhirnya saja melainkan harus dibangun dengan benar dari awal proses. Penerapan sistem mutu ini perlu dievaluasi secara bertahap untuk dilakukan perbaikan perbaikan demi kesempurnaan sistem
Hasil evaluasi yang dilakukan selama implementasi sistem mutu akan selalu menjadi masukkan untuk perbaikan dan tindakan pencegahan.
Mulai dengan memilih badan sertifikasi, biasanya dilakukan dengan bantuan konsultan. Setelah itu dilanjutkan dengan pengiriman dokumen (manual mutu dan prosedur sistem mutu untuk dilakukan pemeriksaan awal. Apabila penilaian awal ini lulus maka akan dilanjutkan dengan penilaian lapangan. Dari hasil penilaian ini. Badan sertifikasi akan memutuskan apakah hasil audit layak atau tidak untuk direkomendasikan mendapatkan sertifikat ISO 9001 yang menyatakan bahwa sistem manajemen mutu yang diterapkan oleh institusi tersebut telah disetujui oleh badan sertifikasi sesuai dengan standar sistem manajemen mutu ISO 9001 yang berlaku. Definisi Quality Assurance Menurut Kaoru Ishikawa : QA ialah kegiatan untuk memastikan mutu dalam suatu produk sehingga pelanggan dapat membelinya dengan keyakinan dan kepuasan.
Menurut ISO 8402 : QA ialah semua kegiatan yang terencana dan sistematis yang diterapkan didalam sistem mutu dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, untuk memberikan keyakinan yang cukup bahwa perusahaan akan memenuhi persyaratan mutu.Satu hal yang perlu dipertimbangkan yakni “Jangan meng-eliminir Inspection” karena Inspection adalah salah satu cara untuk memastikan produk. Untuk memastikan produk memang tidak hanya dengan Inspection saja, masih ada cara lainnya yakni : Process Control Oriented dan Product Development Oriented. Tergantung dari karakteristik produk masing-masing untuk menentukan cara mana yang paling efektif. Pemastian Mutu (Quality Assurance) terdapat di dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 2. Penentuan proses penting 3. Penentuan sistem mutu 4. Dokumentasi sistem mutu 5. Pelaksanaan dalam praktek 6. Pengendalian proses 7. Pelatihan 8. Pelaksanaan evaluasi 9. Perbaikan dan pencegahan Setiap produk dengan dimensi mutunya dihasilkan oleh berbagai macam proses, maksudnya setiap proses akan menghasilkan bagian dari produk jadi, setiap proses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output). Keberhasilan proses diukur dari seberapa jauh mana output dari proses tersebut memenuhi konsistensi dimensi mutunya. Bila kita amati produk dan proses-proses di perusahaan, kita akan menjumpai bahwa tidak ada dua buah produk ataupun proses yang sama (100%). Umumnya kita selalu akan menjumpai perbedaan. Semakin kecil perbedaan, prosesnya semakin konsisten. Beberapa variabel yang menghasilkan perbedaan secara garis besar dikategorikan kedalam faktor 4M +1E, yakni : Manusia, Mesin (alat), Material dan Metode serta Environtmental (lingkungan). Agar suatu proses dapat memberikan kepuasan kepada proses berikutnya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain : 2. Jangan memproduksi ketidaksesuaian (non conformance) 3. Jangan mengirim ketidaksesuaian (non conformance) ke proses berikutnya. 4. Jangan menerima ketidaksesuaian (non conformance) dari proses sebelumnya. Kita perlu memahami bahwa setiap orang berperan 3 macam, yaitu sebagai : 2. Production process 3. Supplier (Pemasok kepada proses berikutnya) Perkembangan mutu terpadu pada mulanya sebagai suatu system perkembangan di Amerika Serikat. Buah pikiran mereka pada mulanya kurang diperhatikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat bisnis. Namun, beberapa dari mereka merupakan pemegang kunci dalam pengenalan dan pengembangan konsep mutu. Sejak 1980 keterlibatan mereka dalam manajemen terpadu telah dihargai di seluruh dunia. Adapun konsep-konsep mereka tentang mutu terpadu secara garis besar dapat dikemukakan berikut ini. 1. F.W. Taylor (1856-1915) Seorang insiyur mengembangkan satu seri konsep yang merupakan dasar dari pembagian kerja (devision of work). Analisis dengan pendekatan gerak dan waktu (time and motion study) untuk pekerjaan manual memperoleh gelar “Bapak Manajemen Ilmiah” (The Father of Scientific Management). Dalam bukunya tersebut Taylor menjelaskan beberapa elemen tentang teori manajemen, yaitu sebagai berikut.
2. Shewart (1891-1967) Seorang ahli statistik yang bekerja pada “Bell Labs” selama periode 1920-1930. Dalam bukunya The Economic Control of Quality Manufactured Products, diperoleh suatu kontribusi yang menonjol dalam usaha untuk memperbaiki mutu barang hasil pengolahan. Dia mengatakan bahwa variasi terjadi pada setiap segi pengolahan dan variasi dapat dimengerti melalui penggunaan alat statistik yang sederhana.Sampling dan probabilitas digunakan untuk membuat control chart untuk memudahkan para pemeriksa mutu, untuk memilih produk mana yang memenuhi mutu dan tidak. Penemuan Shewhart sangat menarik bagi Deming dan Juran, yaitu kedua sarjana ahli dalam bidang statistik.
Hal ini berarti bahwa tanpa keterlibatan pimpinan secara aktif tidak mungkin tercapai manajemen mutu terpadu. Adapun perincian trilogi itu sebagai berikut.
Kini sampailah pada pengertian mutu yang diambil dari “America Society for Quality Control” yang mengatakan Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisty stated of implied needs (Kotler : 1994). Definisi di atas berkonotasi kepada pelanggan. Produk bermutu kalau dapat memuaskan para pelanggan yang mengkonsumsi produk tersebut
Delapan Dimensi Mutu
Quality diartikan sebagai sebuah informasi yang dibutuhkan oleh costumer dan disampaikan secara cepat, benar dan akurat. Costumer dari Binusmaya adalah Dosen dan Mahasiswa |
Sistem yang berjalan dan masalah yang dihadapi |
Informasi kegiatan perkuliahan seperti bahan kuliah jadwal kuliah, jadwal ujian, nomor kursi ujian dan nilai ujian sangatlah penting bagi mahasiswa untuk menunjang keberhasilan Mahasiswa dalam menempuh proses belajar mengajar mahasiswa.
Kebutuhan informasi yang diharapkan dan dibutuhkan oleh Mahasiswa adalah cepat dan tepat juga akurat.
Bahan kuliah, jadwal kuliah, nilai ujian, jadwal ujian dan nomor kursi ujian yang disampaikan secara manual dan masih tidak berarturan membuat Mahasiswa sering tidak mengetahui dan ketinggalan informasi jadwal jadwal perkuliahannya.
Sulitnya komunikasi dengan Dosen dan Mahasiswa yang tergabung dalam kelas tersebut juga menghambat proses belajar mengajar dari Mahasiswa.
Mahasiswa harus datang dan melihat pengumuman yang dikeluarkan oleh Universitas Bina Nusantara dan berkomunikasi, berdiskusi dengan Dosen dan Mahasiswa secara tatap muka langsung.
DIkarenakan penyampaian informasi mengenai kegiatan kegiatan perkuilahan yang diperlukan sangat tidak beraturan maka untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan seperti penempatan pengumuman yang tidak tepat, human error maka dibuatlah BINUSMAYA
Biaya yang harus dikeluarkan oleh Universitas Bina Nusantara sebelum adanya BINUSMAYA dan data yang diambil data lima tahunan
Total Biaya untuk pembelian kertas dalam mencetak Jadwal Kuliah (per tahun)
Tahun |
Jumlah Mhs Aktif |
Jumlah paper yang diperlukan |
Harga |
Total |
Total dalam setahun |
2003 |
23822 |
24 box |
135.000 |
3..240.000 |
6.480.000 |
2004 |
22411 |
23 box |
135.000 |
3..105.000 |
6.210.000 |
2005 |
21045 |
22 box |
135.000 |
2.841.075 |
5.682.150 |
2006 |
20422 |
21 box |
135.000 |
2.835.000 |
5.670.000 |
2007 |
20256 |
21 box |
135.000 |
2.835.000 |
5.670.000 |
2008 |
21162 |
22 box |
135.000 |
2.841.075 |
5.682.150 |
Total Biaya untuk pembelian kertas dalam mencetak Jadwal Ujian ( UTS dan UAS )
Tahun |
Jumlah Mhs Aktif |
Jumlah paper yang diperlukan |
Harga |
Total |
Total dalam setahun |
2003 |
23822 |
24 box |
135.000 |
3..240.000 |
12.960.000 |
2004 |
22411 |
23 box |
135.000 |
3..105.000 |
12.420.000 |
2005 |
21045 |
22 box |
135.000 |
2.841.075 |
11.364.300 |
2006 |
20422 |
21 box |
135.000 |
2.835.000 |
11.340.000 |
2007 |
20256 |
21 box |
135.000 |
2.835.000 |
11.340.000 |
2008 |
21162 |
22 box |
135.000 |
2.841.075 |
11.364.300 |
Total Biaya Jadwal Kuliah dan Total Biaya Jadwal Ujian dalam setahun
ahun |
Total Biaya Jadwal Kuliah |
Total Biaya Jadwal Ujian |
Total Biaya dalam setahun |
2003 |
6.480.000 |
12.960.000 |
19.440.000 |
2004 |
6.210.000 |
12.420.000 |
18.630.000 |
2005 |
5.682.150 |
11.364.300 |
17.046.450 |
2006 |
5.670.000 |
11.340.000 |
17.010.000 |
2007 |
5.670.000 |
11.340.000 |
17.045.450 |
2008 |
5.682.150 |
11.364.300 |
17.046.450 |
Gambar ~ 1 Total Biaya Jadwal Kuliah dan Total Biaya Jadwal Ujian
Setiap tahunnya Universitas Bina Nusantara harus mengeluarkan biaya sebesar + sebilan belas juta rupiah untuk mencetak jadwal kuliah setahun dua kali yaitu periode Ganjil dan periode Genap dan ujian setahun empat kali yaitu Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester Periode Ganjil dan Periode Genap, jadwal kuliah untuk periode Genap dan periode Ganjil.
Jadwal kuliah ini dicetak dan dibagikan untuk Mahasiswa setiap dua minggu diawal perkuliahan dalam satu semester dan setiap dua minggu sebelum waktu ujian mahasiswa dibagikan jadwal ujian.