Membangun Tim Proyek IT yang solid

Pertama kali yang harus dilakukan dalam membangun Sistem Informasi adalah membentuk Tim Proyek IT yang solid. Hal ini penting karena tim inilah yang akan menentukan berhasil tidaknya proyek sistem informasi yang dibangun, dalam arti proyek sesuai dengan langkah-langkah strategis yang pihak manajemen inginkan seperti tercantum dalam Master Plan.

Tim yang solid lahir dari sebuah kesatuan komponen yang ada, satu sama lain saling mengharga, saling menolong ,saling mendukung dengan penuh ketulusan, tentunya dengan memberikan contoh dari seorang pimpinan, tanpa contoh/tauladan lahir dan bathin yang baik dr pimpinan mustahil tim akan lahir dgn kesolidan. intinya pimpinan mampu memberi contoh konkrit bukan sekedar teori konsep, dan memahami semua kekuatan dan kemampuan anggota tim, dengan penuh bijak bukan dengan perasaan.

Tim perlu bekerja secara fokus dan terarah serta koordinatif. Jika level kepemimpinan di bagi 3, yaitu Top, Midle dan Bottom, maka dari masing-masing tingkatan memerlukan skill berupa Conceptual skill, Managerial skill dan Technical skill. Keteladanan top management bertumpu pada conceptual skill dan cukup managerial skill dan sedikit technical skill. Sebaliknya Untuk Bottom management keprluan akan kompetensi bertumpu pada technical skil, cukup managerial skill, dan sedikit pada conceptual skill serta diperlukan syarat kepemimpinan yang kuat karena kepemimpinan level ini langsung berhubungan dengan staf dan pekerja. Jadi keteladanan pemimpin hendaknya disesuaikan dengan tingkatan manajemen.

Semua orang atau komponen yang terlibat dalam pengerjaan suatu proyek pasti menginginkan proyek yang dikerjakanya bisa diselesaikan dengan baik dan bagi seorang manajer proyek bisa menjadi batu loncatan untuk promosi, namun di sisi lain menangani suatu proyek yang gagal dapat merusak karier.

Dalam tingkatan tertentu, keberhasilan proyek bergantung kepada watak kepribadian seperti kejujuran, toleransi terhadap ambiguitas, dan keterbukaan. Yang tidak kalah penting adalah memberikan perhatian terhadap komunikasi, dokumentasi proses proyek, dan memahami keperluan bisnis. Untuk itulah diperlukannya sebuah kerjasama yang solid antar komponen tim.

Seringkali anggota tim, pimpinan tim maupun manajer proyek kerap tergoda untuk mengerjakan sendiri suatu proyek, hal ini terjadi biasanya jika terjadi kegamangan dalam tim, kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan anggota tim. Hal ini harus dihindari karena cara mencapai target atau menyelesaikan masalah yang paling baik adalah dengan mengumpulkan orang-orang dengan perspektif berbeda. Orang-orang bergabung dalam suatu tim dengan harapan bahwa mereka berada di sana karena suatu alasan, bahwa pengetahuan, pengalaman, atau kemampuan mereka dapat membantu tim itu untuk sukses. Jika peluang mereka untuk berkontribusi ditolak, mereka akan merasa tertipu.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *